Processor Intel
Pada percobaan pertama ini, kita kaan mencoba untuk meng-overclock Intel Core 2 Extreme QX6800 2,93 GHz, dengan motherboard Asus P5W DH Deluxe, dan heatsink fan standar.
1.Langkah pertama dimulai dengan mem-backup data-data penting Anda. Backup sangat penting, apabila terjadi korup pada OS.
2.Masuk ke BIOS dengan menekan tombol Del. Ingat, setiap BIOS memiliki konfigurasi yang berbeda-beda untuk masuk ke BIOS.
3.Langkah overclock sudah bisa dimulai dengan menaikkan multiplier-nya. Di BIOS yang kami gunakan, fitur untuk menaikkan multiplier berada di menu Advanced, CPU Configuration. Lalu, cari item bernama Ratio CMOS Setting yang merupakan nama lain dari multiplier. Letak fitur dan nama multiplier ini berbeda-beda di tiap BIOS. Jadi, baca buku manual motherboard Anda atau lihat panduan online-nya.
Di awal saya sudah memberitahukan bahwa semua processor Intel kelas Extreme, multiplier-nya tidak dikunci. Hal itu dibuktikan dengan adanya tulisan Ratio Status: Unlocked.Default multiplier yang dipakai oleh processor saya adalah 11. Tapi saya tidak ingin terburu-buru dalam menaikkan clock-nya. Oleh karena itu, saya ingin menaikkan multipliernya satu tingkat saja menjadi 12, walaupun multiplier-nya bisa dinaikkan menjadi 20. Kenapa hanya satu tingkat saja? Karena dengan satu tingkat pun, processor kami yang tadinya 2,93 GHz (266 x 12), bisa naik menjadi 3,19 GHz (266 x 13).
Setelah itu, restart komputer Anda, dan masuklah ke Windows. Jalankan berbagai program, dna lihat kestabilannya. Jika ternyata tidak stabil, lihat langkah 7. Tapi jika stabil dan Anda ingin menaikkannya lagi, saran saya adalah melalui CPU Frequency-nya. Karena bila kita naikkan melalui multiplier, kecepatannya akan melonjak terlalu tinggi, dan tiu bisa berbahaya. Katakanlah kita naikkan multiplier-nya menjadi 13 maka processor yang default-nya adalah 2,93 Ghz, bisa menjadi 3,45 GHz (266 x 13).
4.Langkah untuk meng-overclock melalui CPU Frequency pada BIOS saya terdapat di menu Advanced, JumperFree Configuration. Lalau carilah item CPU Frequency. Sama seperti multiplier, istiah yang dipakai untuk CPU Frequency adalah berbeda-beda untuk tiap BIOS.
Default CPU Frequency yang diguankan adalah 266. Tapi ingat, kesabaran adalah sebuah hal penting sewaktu overclock. Oleh karena itu, kami menaikkan CPU Frequencynya menjadi 270 atau naik 4 tingkat saja. Kemudian restart sistem Anda, masuk ke Windows, dan lihat kestabilannya.
5.Setelah mengkombinasikan antara menaikkan multiplier dan menaikan CPU Frequency maka processor saya yang tadinya 2,93 GHz, kini menjadi 3,24 GHz (12x270). Lakukan kombinasi ini sampai Anda mendapatkan hasil yang diinginkan.
6.Anda sudah mendapat hasil yang diinginkan, tapi ternyata sewaktu masuk ke Windows atau sewaktu menjalankan program. Windows kadang-kadang crash atau tidak merespon. Itu artinya sistem Anda tidak stabil. Ketidakstabilan itu bisa disebabkan karena kekurangan voltase untuk processor. Sebab pada umumnya, voltase untuk processor diatur sebagai auto.
Lalu bagaimaan cara kita melihal voltase yang dipakai oleh processor kita saat dalam keadaan default? Kembali dengan menggunakan software CPU-Z, buka tab CPU, dan lihat Core Voltage.
Untuk menaikkan voltase core, kembali masuk ke BIOS. Di BIOS saya, nama yang dipakai untuk mengatur voltase core adalah CPU Vcore Voltage. Misalnya, voltase default yang dipakai untuk processor saya adalah 1,26 volt maka jika ternyata membutuhkan voltase tambahan, voltasenya akan kami naikkan menjadi 1,2750 V, 1,2875 V, dan seterusnya hingga mencapai kestabilan.
7.Bila setelah proses restart dan komputer tidak mau menyala, itu tandanya overclock Anda tidak berhasil. Satu-satunya cara agar komputer tersebut bisa menyala lagi lagi adalah dengan mengembalikan BIOS ke default-nya. Caranya bermacam-macam, pada beberapa motherboard ada yang cukup dnegna mematikan PSU saja seama beberapa detik. Pada motherboard lain atau pada umumnya, bisa dilakukan dengan cara memindahkan jumper clear CMOS. Baca buku manual motherboard untuk mengetahui letak jumper tersebut. Atau langkah paling akhir adalah mencabut baterai BIOS. Pencabutan baterai BIOS diambil sebagai langkah terakhir karena biasanya di atas baterai tersebut dilabeli dengan label garansi. Bila label garansi itu terkoyak maka dipastikan garansi motherboard Anda tidak bisa dipakai lagi.
8.Di overclock sudah, dinaikkan voltasenya juga sudah, dan sewaktu dicoba untuk menjalankan Windows juga lancar-lancar saja. Tapi, apakah lantas sistem Anda bisa dibiliang stabil? Tidak. Agar sistem Anda bisa dibilang benar-benar stabil maka Anda harus melakukan stress test pada sistem Anda. Dalam hal ini adalah menggunakan aplikasi yang benar-benar menguji kemampuan processor. Salah satunya adalah Prime95 v25.5 yang bisa di download dari http://mersenne.org/gimps/P95V255.zip dengan file sebesar 909 KB.
Prime95 adalah sebuah aplikasi yang mencari bilangan prima dalam jumlah besar. Tapi Prime 95 juga terkenal sebagai pencari error pada komputer yang tidak stabil. Jika komputer Anda sanggup menjalankan Prime95 dalam waktu 24 jam tanpa error. Anda bisa mengasumsikan processor, dan motherboard Anda adalah stabil. Karena samkin berat kerja processor maka akan semakin panas. Karakteristik dan chip silikon adalah bila semakin panas, kinerjanya akan semakin menurun. Hasil nilai kestabilan clock processor akan menurun, begitu bertambah panas. Itulah kenapa pada overclocker selalu berkutat dalam berbagai cara untuk menemukan pendingin yang paling tepat. Komputer yan stabil adalah komputer yang memiliki komponen stabil, walaupun dalam keadaan kerja paling maksimal.
Beginilah cara menggunakan Prime95:
1.Ekstrak, lalu langsung jalankan tanpa diinstal
2.Pada layar pertama yang akan muncul, pilih Just Stress Testing.
3.Kemudian di jendela berikutnya yang muncul, pilih Inplace large FFTs. Klik OK
4.Proses stress testing kaan dimulai. Akan muncul 4 jendela Worker thread. Itu mununjukkan bahwa keempat core yang dimiliki oleh Intel Core 2 Extreme QX6800, kesemuanya sedang diuji. Jika processor yang Anda miliki hanya single core maka Worker thread yang muncul Cuma 1 jendela saja. Begitu pula jika processor Anda dual core maka akan muncul 2 jendela Worker thread.
5.Kemudian klik kanan taskbar, dan pilih Task Manager.
6.Pilih tab Performance, dan Anda melihat dalam CPU Usage History, keempat indikatornya pasti dalam grafik tertinggi atau 100%. Jika ada salah satu indikator tidak menampilkan grafik tinggi atau 100%, berarti stress testing Anda tidak berjalan secara optimal.
7.Jalankan Prime95 sekitar 6-24 jam. Namun bagi sistem yang tidak stabil, biasanya akan carash dalam waktu beberapa menit saja. Pastikan pula saat menjalankan Prime 95, tidak ada lagi aplikasi lain yang berjalan di background. Misalnya antivirus, scandisk, firewall, dan sebagainya.
8.Untuk menghentikan stress testing, klik menu Test, Stop.
9.Jika sistem Anda tidak stabil maka akan muncul tulisan seperti ini. Berhasilkah? Jika berhasil, berarti overclock yang Anda lakukan sudah tepat. Dalam keadaan normal, jika Prime95 tidak sukses, tidak serta merta menunjukkan kepada kegagalan processor. Bisa saja kegagalan itu ada pada salah satu komponen di motherboard. Tapi kita sedang dalam kondisi overclock maka sudah dipastikan yang gagal adalah processor.
No comments:
Post a Comment