Pages

2010/09/02

Mengenal MPEG Audio Layer 3 (MP3)


Ekstensi nama file: .mp3

Pada walnya, format MP3 ini dikembangkan oleh seorang Jerman bernama Karlheinz Brandenburg, memakai pengcodean Pulse Code Modulation (PCM). Prinsip yang dipergunakan oleh MP3 adalah mengurangi jumlah bit yang diperlukan dengan menggunakan model psychoacoustic untuk menghilangkan komponen-komponen suara yang tidak terdengar oleh manusia – sehingga dapat digolongkan file audio dengan kompresi lossy.

Pada tahun 1991, file MP3 distandarisasi, dan tahun 1994 hingga akhir tahun 2000, popularitas dari MP3 semakin meningkat dengna semakin mudahnya akses Internet. Munculnya software untuk menjalankan file MP3 seperti Winamp di tahun 1997 yang dikembangkan oleh Nullsoft, dan player console untuk Linux, mp1234, juga membuat file MP3 semakin digemari.


Beberapa batasan dari file MP3 ini adalah:

1.Bit rate terbatas, maksimum 320 kbit/s (beberapa encoder dapat menghasilkan bit rate yang lebih tinggi, tetapi sangat sedikit dukungan untuk mp3-mp3 tersebut yang memiliki bit rate tinggi).

2.Resolusi waktu yang digunakan mp3 dapat menjadi terlalu rendah untuk sinyal-sinyal suara yang sangat transient, sehingga dapat menyebabkan noise.

3.Resolusi frekuensi terbatasi oleh ukuran windows yang kecil panjang-nya, mengurangi efisiensi coding.

4.Tidak ada scale factor band untuk frekuensi di atas 15,5 atau 15,8 kHz.

5.Mode jointstereo dilakukan pada basis per frame.

6.Delay bagi encoder/decoder tidak didefinisikan, sehingga tidak ada dorongan untuk gapless playback (pemutaran audio tanpa gap). Tetapi, beberapa encoder seperti LAME dapat menambahkan metadata tambahan yang memberikan ifnormasi kepada MP3 player untuk mengatasi hal itu.

No comments:

Post a Comment

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...